Halaman

Mei 08, 2013

Hei, bawang merahku.

Bismillah.

Menanam tanaman haruslah seperti menyayangi anak sendiri. Itulah salah satu kalimat yang aku ingat pada saat membaca tips menanam tanaman, entah itu di tanah pekarangan, kebun atau dalam pot. Bawang merahku terlalu lama di kulkas sepertinya lebih dari 1 bulan dia menetap di sana. Senangnya.. ternyata dia sudah bertunas.


Kasihan kalau dibiarkan begitu saja kan? akhirnya, kupotong bekas botol plastik air mineral untuk digunakan sebagai potnya. Ga punya pot, ketika sudah beli pot, tapi ga ada tanahnya, ga cukup, hh.. harga tanah memang mahal-mahal, terbukti aku nyari tanah buat 3 pot saja susah :D. Masih parno ketemu kelabang kuning itu, karena aku gali-gali sendiri tanah belakang kontrakan tepat di bawah pohon pepaya :|, hss.. sudah tempatnya sepi, hewan anehnya banyak. Alhasil, aku pakai wadah yang kecil dulu untuk sementara ini, jadi tanah yang dibutuhkan juga ga terlalu banyak.

Ini dia 5 hari kemudian setelah kutanam dalam pot plastik bekas botol itu.

5d Mei 2013

Haishh, senangnya bukan main. Di saat hari kedua setelah kutanam dia tidak layu aja, senang banget. Lah ini bisa mencapai hari ke lima, yayaya.. baru hari kelima, padahal seperti yang kubaca-baca kira-kira butuh waktu 65 hari untuk bisa panen. Panen? ya, berharap bisa panen, walaupun cuma memiliki 1 buah umbi bawang saja aku sudah senang, tapi entahlah nanti. Melihat mereka tumbuh saja sampai sekarang sudah bersyukur.

Pagi kusiram secukupnya, aku taruh di tempat cukup matahari yaitu di atas bangku taman ini, alhamdulillah pas depan kontrakanku ada bangku taman yang dibuat. Ketika sore kusiram lagi jika sepanjang hari terik, atau tidak hujan. Lalu aku pindahkan ke bawah bangku taman sebelum malam, takut malam hari hujan. Aku tau bawang merah gampang busuk. Yang kubaca bawang merah suka tempat yang panas, tapi butuh cukup air juga untuk membentuk umbinya. Aku harus berilmu sebelum beramal, makanya aku tau setiap suatu keterampilan tidak hanya bisa mengandalkan 'langsung praktek', tapi harus ada ilmunya dulu, setidaknya pengetahuan dasar jika ingin cepat berhasil, selebihnya memang 'praktek' adalah pembelajaran terbaik. Makanya, sedikit baca-baca sangat membantu ternyata.

Sayaaang banget sama si bawang-bawang. Hei hei.. sebenernya hari ini si bawang sudah kupindahkan ke pot yang lebih besar. Aku coba melobi-lobi bapak untuk membawakan cukup tanah jika bapak mau berkunjung. Ealaaah.. malah di bawain pupuk kandang sekalian :'). Belum sempat kufoto. Sedikit khawatir karena hari ini hujan 2x, walau ga lama tetapi deras, khawatir juga dengan si bungsu yang kutanam dalam bekas ember, yang mungkin lubang pembuangan airnya ga sebaik pot plastik yang dijual-jual. Potku sisa dua, jadi si bungsu (yang paling kecil) aku tanam di sana. Aku lubangi dasarnya pake paku, aku ketok-ketok embernya, udah lumayan siang, insya Allah ga ganggu tetangga soal suara berisiknya. Walaupun akhirnya tetangga sebelahku keluar menyapa, jiahahahhaa...

Wiss.. laah.. pokoknya sehat-sehat ya Naaak.. :)